Isoman hari ke-7, Jumat 20 Agustus 2021 gejala masih sama. Anosmia, pusing ringan, ditambah tenggorokan kering. Pagi hari, tim tracing sudah menanyakan kondisi seputar gejala dan keluhan. Saturasi di angka 95-97%, dan normal saat siang (99%). Suhu tubuh normal. Mulai dengan kegiatan yang bermanfaat. :)
6 langkah diatas bisa diterapkan dirumah saat isoman, sesuai dengan himbauan satgas maupun petugas Puskesmas. Sebenarnya aku dihimbau untuk pisah kamar dengan anak-anak, tapi aku terpaksa menolak karena anak ke-2 ku belum disapih (dalam proses WWL). Bekal saran dari dokter, bisa dijadikan alasan kepada tim satgas untuk pengecualian, khusus bagi busui.
Setelah kemarin aku bisa mengecap rasa "asin", hari ini aku bisa mengecap rasa "gurih". Ini luar biasa! Setelah hampir 7hari tidak bisa merasakan apapun, akhirnya 2 rasa itu kembali. Senang sekali rasanya. Sebelumnya, minum jahe + madu terasa asin, makan kue manis terasa asin, bahkan makan gula tak ada rasanya. Semoga besok semua rasa sudah kembali seperti semula. :)
Ohya, soal sekolah Yasa, aku meminta ijin pada Bu Guru untuk memberikan dispensasi saat mengikuti Zoom meeting, karena bersamaan dengan jadwal berjemur. Ijin diberikan, dan juga kelonggaran untuk bisa menyusul kegiatan kemudian. Sekaligus memberi doa pada kami semua agar sehat. ^^
Berikutnya tentang tenggorokanku yang tiba-tiba terasa kering seperti sedang sariawan, tim tracing klinik memberi arahan untuk mengkonsumsi Fg. Throces, tablet hisap yang bisa digunakan untuk melegakan tenggorokan, dan disarankan untuk banyak minum air putih. Manfaat dan kegunaan Fg. Throces bisa dibaca disini :
Manfaat dan Kegunaan Fg. Throces
Sore hari, aku mulai bisa membau sabun mandi meskipun samar. Kucoba membau parfum, masih nihil. Mungkin kemampuan membau bisa pulih secara bertahap. Aku menemukan artikel yang mendukung, bahwa anosmia berhubungan dengan kerja saraf ke otak. Memang, saat bisa membau untuk pertama kali kepalaku langsung pusing. Sepertinya artikel berikut bisa menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi, disclaimer : banyak istilah kedokteran yang aku tidak mengerti. ^^
Penjelasan Anosmia di Dunia Kedokteran
Isoman hari ke-8, Sabtu 21 Agustus 2021 pagi hari petugas klinik tracing tentang kondisi dan keluhan. Kusampaikan padanya bahwa aku masih anosmia, tapi sudah bisa merasakan asin, gurih, dan pahit. Sedangkan membau masih nihil kecuali bau sabun, disertai pusing ringan dengan angka saturasi berkisar 96-99%. Tak ada yang berubah dengan pola dan nafsu makan. Meskipun belum bisa mengecap dengan sempurna, tapi aku tetap makan seperti biasa supaya ASI tidak berkurang kualitasnya.
Isoman hari ke-9, Minggu 22 Agustus 2021. Keluhan dan gejala anosmia masih bertahan, namun aku mulai bisa merasakan semua rasa. Pusing hebat kurasakan sesaat setelah selesai berjemur dan olahraga. Kuukur saturasi mencapai angka 95%, denyut nadi 109 bpm. Kurasa tidak ada yang perlu dipaksakan, kubuat rebahan sejenak. Kuukur kembali setelah pusing agak reda, saturasi 96%. Baiklah, slow down saja, perjalanan belum usai.
Siang hari pukul 12.30 WIB, petugas klinik melakukan tracing terkait kondisi hari ini. Kusampaikan gejala dan keluhan dengan narasi yang singkat. Berikutnya petugas menanyakan terkait ketersediaan obat, dan kuceritakan bahwa pihak Puskesmas menyanggupi akan menyupport obat (sudah kuceritakan di artikel sebelumnya), dan sampai sekarang belum ada konfirmasi lagi dari pihak Puskesmas. Kemudian petugas membahas soal data dan status pasien Covid yang berhak mendapat layanan kesehatan dari Kemenkes melalui aplikasi Telemedicine yang bekerja sama dengan Kimia Farma. informasi mengenai telemedicine Kimia Farma bisa diakses disini :
Ada beberapa tahap yang harus dilalui supaya terhubung dengan telemedicine, termasuk melaporkan hasil tes swab Antigen/PCR dari Lab yang berafiliasi dengan pemerintah. Bisa juga melaporkan hasil swab mandiri melalui Puskesmas. Nantinya tim satgas Puskesmas yang akan meneruskan ke telemedicine pusat. Data pasien + Covid yang sudah didaftarkan dalam telemedicine bisa dilihat pada tautan berikut dengan memasukkan NIK pasien, selanjutnya obat gratis akan diantarkan sesuai dengan tahapan yang tertera :
Mengecek status pasien Isoman di aplikasi Telemedicine Kemenkes
Berikutnya, dokter klinik menyarankan untuk melanjutkan resep obat selama 3 hari ke depan, dan akan di-observasi setelahnya. Antivirus tidak lagi dilanjutkan, obat flu diganti dengan Paracetamol karena gejalaku ringan. Sekali lagi, gejala dan keluhan setiap orang berbeda. Karena itu jangan lengah, pastikan ada tenaga medis yang mengawal agar obat yang dikonsumsi sesuai dengan gejala. Diagnosis pun terus berubah setiap saat, tak ada tren yang sama, tak ada alur yang bisa dijadikan acuan. Jangan lupa selalu mengecek saturasi Oksigen. Semangat sehat :)
Komentar
Posting Komentar