Langsung ke konten utama

Covid 19 Share it! - Isoman H12-14 [END]

Isoman hari ke-12, Rabu 25 Agustus 2021. Keluhan dan gejala masih sama, kemampuan membauku yang ada loading time-nya, dan kemampuan mengecap yang tidak sesuai. Tapi ini adalah hari pertama dengan statusku yang "negatif"/ :)

Pagi hari aku mencoba menghubungi satgas Puskesmas, bertanya tentang dataku yang tidak terdaftar dalam link isoman kemenkes, dan jawaban yang kudapatkan tidak memuaskan. Satgas beralasan tidak mengetahui tentang situs tersebut, padahal aku diarahkan oleh dokter kampus. Yaa sudahlah, masih tetap berbaik sangka, mungkin sosialisasinya yang belum merata, atau masih dalam tahap percobaan di wilayah tertentu. Jawaban tidak tahu, tentu lebih baik daripada alih-alih memberi solusi tapi tidak tepat sasaran. 

Berikutnya, suamiku membuatkan dokumen/Gsheet untuk mencatat angka saturasi dan suhu badan, karena aku harus membuat laporan setiap hari pada tahap observasi. Ini cukup memudahkan, aku bisa mengaksesnya dengan ponselku & mengisinya sesuai jadwal. 

Malam hari sebelum tidur aku mengecek angka saturasi sesuai jadwal, dan saturasiku turun lagi ke angka 88%. Apa lagi ini. Mencoba untuk tetap tenang sambil mempraktekkan kembali proning dan latihan pernapasan. Oximeter terus kupakai sambil melihat perubahan angkanya. Setelah aku melakukan kedua metode itu, angka saturasi naik menjadi 97%. Oke, jadi itu solusinya. 

Isoman hari ke-13, Kamis 26 Agustus 2021. Tim tracing satgas kampus menanyakan kondisiku. Kuceritakan apa yang kualami semalam tentang saturasi. Berikutnya aku diarahkan untuk tetap melakukan kegiatan sama seperti saat masih dengan status positif. Berjemur, proning, olahraga ringan, latihan pernapasan, dan minum vitamin. Resep tinggal Vitamin D & Zinc saja, dilanjutkan sampai 5hari. Keluhan anosmia ringan, pusing ringan, dan..... diare. ;o

Aku juga melakukan bermacam terapi agar kemampuan membauku segera pulih sepenuhnya. Setiap kali aku membau sesuatu dengan cara mendekatkan benda ke hidung, kepala langsung terasa pusing. Kurasa hal ini berhubungan dengan sistem saraf, tapi aku belum menemukan artikel yang sesuai. Aku menemukan artikel berikut, bisa memberi sedikit penjelasan meskipun tidak detail :

Anosmia Membuat Pusing Kepala 

atau bisa membaca artikel ilmiah disini :

https://doi.org/10.1111/j.1526-4610.2006.00512.x 

Saturasi cenderung stabil hari ini, berkisar di angka 97-99% dengan suhu 36-36.5 C. Tapi ada keluhan baru yaitu diare. Aku tidak makan sesuatu yang aneh di hari sebelumnya. Menu makananku di rumah sama dengan yang dimakan anak-anak, tapi yang diare cuma aku. Ini tidak beres. Malamnya kuminumi obat diare.

Isoman hari ke-14, Jumat 27 Agustus 2021. Diare tak kunjung reda, aku menghubungi tim dokter. Kuceritakan sesuai dengan yang kualami, dan aku dihimbau untuk menghindari makanan asam, pedas, santan dan terlalu berbumbu. Mengurangi konsumsi buah, sayur, produk susu dan soda. Juga menghindari minuman lain kecuali air putih dan atau teh. Jika perlu minum obat maag, Zinc, dan obat diare dengan dosis tertentu. Ternyata perjuanganku belum selesai. Baiklah. ^^

Angka saturasi hari ini stabil, berkisar di angka 98-99% dengan suhu tubuh 36-36.5 C. Anosmia perlahan berkurang, aku bisa merasakan semua makanan. Untuk membau, masih ada sedikit yang kurang. Juga pusing ringan yang masih terasa. Pada intinya, tahap observasi masih berlanjut. Ikhtiar belum sepenuhnya usai. Selalu waspada dengan gejala sekecil apapun, karena makhluk kecil tak kasat mata ini suka mengintai kesehatan kita. Jangan sampai lengah lindungi keluarga. Bersiap untuk new normal, taati protokol kesehatan. Ikuti berita dan banyak membaca supaya wawasan tentang Covid makin luas. Sehingga kapanpun dia datang ke tubuh, kita sudah siap melawan. :)

Terimakasih sudah membaca. Semoga bermanfaat. Salam sehat selalu. ^^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-usuL Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya  Ismail a.s. membangun Ka'bah, mereka merasa ada banyak kekurangan di dalamnya. Pada mulanya Kaabah itu tidak mempunyai ruang dan pintu masuk. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail menyempurnakan bangunannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.