Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

2012

Kiamat 2012 mengguncang dunia, demikian headline di beberapa media massa akhir-akhir ini, ternyata isi beritanya tentang sambutan gegap gempita dari masyarakat dunia terhadap sebuah film yang bercerita tentang terjadinya kiamat pada tahun 2012. Film ini diangkat dari ramalan bangsa Maya kuno paganis yang berasal dari Meksiko, bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012.

Stop n Think

Pesan ini secara otomatis dikirim oleh sistem komputer Yahoo setiap bulan kepada Anda sebagai pengingat untuk kegiatan:

Sahabat

Sahabat.. Kenyangkan aku dGn nasihat.. Sadarkan.. Hingga kuterbiasa dgn kesendirian..

Kata Cinta Gibran

Kau buta dan aku tuli dan bisu, jadi marilah bersentuh tangan dan saling mengerti. Cintaku, alangkah indahnya kehidupan di sini, sebab ia seperti kesucian hati penyair yang di penuhi oleh kehidupan dan kelembutan.

Refleksi Sumpah Pemuda

SARAPAN pagi itu berlangsung tak seperti biasanya. Tak ada diskusi serius atau canda dari para penghuni Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Jakarta. A.K. Gani, mahasiswa dari Minang, kehilangan obrolan segarnya. Ia biasanya rajin meledek Jusupadi Danuhadiningrat dari Yogyakarta. Guyonan A.K. Gani ini kemudian ditimpali Muhammad Yamin dengan celetukan yang memancing tawa Amir Sjarifuddin atau Abu Hanifah

Artificial Life

Perdebatan mengenai batasan antara manusia dan mesin masih saja terus berlangsung sampai saat ini. Pada awal kemunculannya manusia menganggap mesin sebagai sesuatu yang ‘hidup’ karena kemampuannya untuk bergerak layaknya manusia. Padahal konsep ‘hidup’ antara manusia dan mesin memiliki perbedaan.

Astrologi Mesir

Mungkin selama ini kita mengira astrologi atau ilmu perbintangan berasal dari Yunani, namun penduduk Mesir juga sudah mengenalnya. Ketahui bagaimana sifat anda dari zodiak mesir ini..Sejak awal peradaban bahkan sebelum itu, Astrologi telah memainkan peran utama dalam masyarakat. Pengaruh dari astrologi ini, bahkan bisa dirasakan sampai ke seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

Fathimah Az Zahra dan Penggilingan padi

Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan  sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya,  "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis".

Asal-usuL Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya  Ismail a.s. membangun Ka'bah, mereka merasa ada banyak kekurangan di dalamnya. Pada mulanya Kaabah itu tidak mempunyai ruang dan pintu masuk. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail menyempurnakan bangunannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

Bung Hatta dan Sepatu Bally

Pada tahun 1950-an, Bally adalah sebuah merek sepatu yang bermutu tinggi dan tentu tidak murah. Bung Hatta, Wakil Presiden pertama RI, berminat pada sepatu Bally. Ia kemudian menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya, lalu berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi karena selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang kepadanya untuk meminta pertolongan. Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Bung Hatta tidak pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi. Yang sangat mengharukan dari cerita ini, guntingan iklan sepatu Bally itu hingga Bung Hatta wafat masih tersimpan dan menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta. Jika ingin memanfaatkan posisinya waktu itu, sebenarnya sangatlah mudah bagi Bung Hatta untuk memperoleh sepatu Bally. "Namun, di sinilah letak keistimewaan Bung Hatta di tengah carut marut zaman ini. Ia t

Syair Penjual Kacang

*Emha Ainun Nadjib (1987) Al-Habib , seorang yang dikasihi oleh banyak orang dan senantiasa didambakan kemuliaan hatinya, malam itu mengimami sholat isya suatu jamaah yang terdiri dari para pejabat negara dan pemuka masyarakat. Berbeda dengan adatnya, sesudah tahiyyat akhir diakhiri dengan salam, Al-Habib langsung membalikan tubuhnya, menghadapkan wajahnya kepada para jamaah dan menyorotkan matanya tajam-tajam. "Salah seorang dari kalian keluarlah sejenak dari ruang ini, " katanya, "Di halaman depan sedang berdiri seorang penjual kacang godok.Keluarkan sebagian dari uang kalian, belilah barang beberapa bungkus." Beberapa orang langsung berdiri dan berlari keluar, dan kembali ke ruangan beberapa saat kemudian. "Makanlah kalian semua," lanjut Al-Habib, "Makanlah biji-biji kacang itu, yang diciptakan oleh Alloh dengan kemuliaan , yang dijual oleh kemuliaan dan dibeli oleh kemuliaan." Para jamaah tak begitu memahami kata-kata Al-habib,sehingga

Umar dan perempuan tua

Alkisah, Raja Abdullah, putra almarhum Raja Husein dari Yordania, mempunyai hobi yang aneh sebagai seorang raja. Ia mempunyai hobi menyamar, misalnya menjadi pasien di rumah sakit, menjadi buruh, menjadi karyawan, menjadi sopir taksi, dan sebagainya. Konon suatu hari, ia berpura-pura menjadi pasien di rumah sakit umum Zanga, di pusat kota Amman, karena ia mendengar bahwa pelayanan rumah sakit yang disediakan untuk masyarakat menengah ke bawah itu tidak berjalan sebagaimana mestinya. Daripada hanya mendengar laporan dari stafnya, Raja Abdullah mencoba membuktikan sendiri dengan menjadi pasien di rumah sakit tersebut. Selama dua jam ia menjadi pasien dan menyaksikan sendiri pasien-pasien yang antre menunggu pelayanan, sementara tak ada seorang dokter pun menampakkan diri. Cerita ini juga mengingatkan kita akan kejadian yang pernah menimpa Umar bin Khathab, khalifah kedua setelah Abubakar Siddiq. Ketika dalam suatu perjalanan, Umar mendengar seorang perempuan tua sedang memaki-maki. &

Datang Kau Dalam Sajakku

Di pojok nestapa aku khilaf mendosa Seperti barisan lumut di pagar besi tua Aku melupakanMu tanpa malu-malu Mencari setapak liar hembuskan nafsu Mengabaikanmu... duh Kekasih Kenapa tak langsung tikam aku dengan tajamnya tatapan matamu Malah memaafkanku Bila rangkaian kataku Belum mampu memaksamu bicara Ya Kekasih Tapi sepimu malah memabukkanku Atau setidaknya izinkan kuintip istanaMu Andai aku selayak sajak-sajak sufi Yang kepadaMu Ya Kekasih Bukan lagi hanya merindui Tapi telah dalam hati mencintai Mungkin sajakku mampu menampakkanMu. -AeC