Langsung ke konten utama

Yuka is welcoming her 2nd year old - Newborn FB

Sudah lama tidak menulis, kali ini aku ingin menulis tentang anak kedua kami, namanya Yuka. Manis bukan? Perjalanan nya dimulai dengan penuh perjuangan bagiku, bagi kami semua. 

Saat aku hamil 3 bulan, dokter mendiagnosis bahwa aku kena ISK (Infeksi Saluran Kencing). Terdengar biasa saja karena sakit ini umum terjadi, tapi tidak untuk ibu hamil dengan usia kandungan baru 22 minggu. Rasanya sungguh luar biasa, saat demam menyerang suhu tubuh bisa mencapai 41 C.  Menyebabkan badan terasa dingin, menggigil, gigi beradu dengan sendirinya, juga rasa panik yang menakutkan. Akupun sempat dilarikan ke IGD. :)

Sebelumnya aku sudah pernah periksa ke RSIA. Putri dan bertemu dengan dokter Prof Lila Dewata, aku diperiksa dengan USG transvaginal. Beliau mencurigai adanya gejala lain yang disebabkan oleh infeksi, tapi bukan dari rahim. Karena kandunganku tidak bermasalah. Beliau menyarankan untuk menemui dokter ahli penyakit dalam. Baiklah....

Aku dan suami menuju RSI. Jemursari, karena kebetulan saat itu weekend, tak mudah menjumpai dokter spesialis yang praktek walau di kota besar sekalipun. Setelah browsing semalaman, akhirnya kami menemui dokter penyakit dalam dengan membawa rujukan dari dr. Lila, berikutnya aku diarahkan tes urin. Hasil akan keluar 1x12 jam. Begitu selesai, kami pulang dan dalam perjalanan inilah fever attack menyerang sampai akhirnya aku dilarikan ke IGD RSU. Haji. 

Sesampainya di IGD aku diperiksa oleh beberapa perawat dan dokter muda yang sedang piket jaga, dan diarahkan untuk tes urin Cito. Sehari 2x tes urin, ya sudahlah. Hasil bisa keluar 2jam kemudian karena ada kode darurat. Dari hasil tes urin menunjukkan bahwa terkandung banyak protein/bakteri, sehingga aku didiagnosis terkena ISK. Berikutnya aku diarahkan untuk menemui dokter kandungan yang malam itu praktek di RSIA Lombok Dua-dua, jadilah selama 2hari ini kami menyambangi 4 Rumah Sakit berbeda, demi mendapatkan kesimpulan diagnosis yang tepat. Berikut bacaan tentang ISK pada ibu hamil. ^^

Bahaya ISK pada Ibu Hamil

Oke, ISK terlewati. Berikutnya sampai pada usia kandungan 23 Minggu, aku didiagnosis Placenta previa. Ujian apa lagi ini? Yaa sudahlah, bukankah ibu hamil harus bahagia? Bagaimanapun kondisinya, bayi dalam kandungan tidak punya dosa. Jadi, keep struggle saja. Kami menuruti nasehat dokter, apapun. Bacaan tentang placenta previa bisa ditemukan disini :

Gejala dan Resiko Plasenta Previa 

Dengan rekamedis yang berliku, maka untuk sementara dokter tidak menyarankanku untuk menjalani persalinan "normal", ini cukup berat. Tapi aku, kami tidak menyerah. Cita-citaku selama hamil hanya satu, bisa melahirkan seperti fitrahnya seorang ibu. Beruntungnya, dokter kandunganku tipikal orang yang santai dan mendukung semua keputusanku. ^^ Mulailah aku mencari terapi untuk plasenta Previa, lalu aku menemukan ini. "hypnobirthing", suatu metode dalam dunia kehamilan untuk men-sugesti alam bawah sadar calon ibu agar siap untuk melahirkan. 

Terapi untuk Plasenta Previa 

Webpage tersebut cukup membantuku mengatasi segala rasa khawatir selama hamil. Saat usia kehamilan 24 minggu, aku disarankan untuk USG 4 dimensi terkait PP yang kualami supaya diagnosis dokter bisa lebih akurat apakah PP berpengaruh pada perkembangan janinku. Dokter bilang, seandainya aku tidak mengalami PP, USG 4D tidak direkomendasikan, apalagi dengan alasan estetika. Cukup tegas juga, tapi aku sepemikiran. Alasannya bisa dibaca pada artikel berikut : ^^ 

Kapan ibu Hamil harus USG 4D

Aku mendapat jadwal hari Jumat dengan dokter Ali Mahmud. Dari hasil USG 4D pun sama, plasentaku menutupi sebagian jalan lahir. Namun, dr. Ali menyarankan untuk tidak panik, tetap berusaha dan berdoa karena Allah punya skenario terbaiknya. Aku di-advice untuk melakukan terapi sujud. Memasuki usia kehamilan 33 minggu, plasenta tak juga bergeser. Tapi aku belum menyerah, masih dengan terapi hypnobirthing, aku melakukan yoga sederhana. Yoga bisa untuk merelaksasi tubuh dan pikiran. Manfaatnya bisa disimak dalam artikel berikut :

Manfaat Yoga bagi Ibu Hamil 

Selain mengikuti hypnobirthing, aku juga bergabung dalam AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia). Dari sana aku mendapat banyak ilmu tentang menyusui. Aku sudah menjadi anggota sejak hamil anakku yang pertama. Orang bilang, kehamilan ke-2 jauh lebih mudah dan ringan untuk dijalani. Tapi ternyata berbeda denganku, semua kehamilan ada perjuangannya sendiri. dalam forum AIMI, banyak ibu hamil dan menyusui yang berbagi cerita dan motivasi. Cita-cita ke-2 ku setelah melahirkan normal adalah IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Ibu, kamu tidak sendiri! :)

AIMI Jawa Timur 

Pentingnya IMD bagi Ibu dan Bayi

Minggu ke-37, USG terakhir dengan dokter kandunganku. Aku dijadwalkan melahirkan di kampung halaman. Supaya dekat dengan ibu dan ada yang membantuku merawat anak pertamaku. Bukan manja, tapi supaya tenang saja. Saat USG terakhir, plasenta bergeser. Alhamdulillah.. kami lega mendengarnya, aku hampir mau nangis. Padahal lahiran saja belum. 1 tahap perjuangan terlewati, Allah mendengar doa kami. ^^

Aku pindah kota. Cuti kerja diberikan selama 3 bulan dengan ketentuan 1 bulan sebelum lahiran dan 2 bulan setelah lahiran. Hari-hari kuisi dengan olahraga ringan menggunakan birthing ball, jalan kaki, makan sesuai anjuran dokter, konsumsi vitamin dengan rutin. Semua kulakukan demi 1 tujuan, lahiran normal. Olahraga dengan teknik Hypnobirthing menggunakan birthing ball, bisa disimak dalam artikel berikut : 

Hypnobirthing dengan Birthing Ball 

Aku juga rutin mengecek cairan ketuban, biasanya menjelang minggu terakhir sebelum HPL, antara minggu ke 38-40 ketuban merembes. Supaya mudah mengamati, aku menggunakan pantyliner, lumayan membantu mendeteksi cairan yang keluar dari vagina. Berikutnya aku periksa ke bidan depan rumah. Beliau dinas di RS. Bhayangkara dan membuka praktek di rumah saat sore-malam. Anak pertamaku juga lahir disana. Jadi, aku tak mau banyak spekulasi, mau lahir dimanapun yang penting bisa normal. Prinsipku hanya 1 itu, keras kepala memang. ^^

Bidan memeriksa kondisi kandunganku bagus, vitamin yang diresepkan oleh dokter kandungan di Surabaya disarankan untuk tetap lanjut. Sambil menyiapkan untuk persalinan yang diperkirakan 2 minggu lagi. Aku disarankan untuk rutin memeriksa kontraksi, dan latihan membedakan kontraksi palsu dan asli. Untuk lebih mudahnya, aku sudah menginstal aplikasi "Pregnancy +" di HP. Aplikasi ini tersedia gratis di Appstore, bisa digunakan untuk memantau perkembangan janin dan mencocokkan dengan hasil USG setiap bulan. Aplikasi tersedia di halaman berikut, bisa dijadikan referensi sebelum memilih :

Aplikasi Pregnancy 

Tibalah saat yang dinanti, usia kandunganku 40minggu. Tepat di hari HPL Pukul 6 pagi, aku mengalami flek ringan. Kuperiksakan ke bidan masih bukaan 1, dan disarankan untuk menunggu di rumah sampai sore. Jika kontraksi sudah semakin sering (setiap 10 menit), maka aku diarahkan untuk menghubungi bidan via WA. Aku menghubungi suami yang kebetulan saat itu masih di Surabaya. Sampai dia datang sore harinya, ternyata aku masih belum merasakan kontraksi yang intens. Selepas maghrib aku diantar kerumah bidan. Tes VT menunjukkan masih bukaan 2. Bidan memperkirakan jam 10 malam bayi akan lahir, dengan hitungan bukaan bertambah setiap 1 jam. Namun sampai jam 9 malam, bukaanku masih 3. Asisten bidan curiga bahwa janinku terlilit plasenta/tali pusar. MasyaAllah... apa lagi ini, hasil USG sebelumnya tidak pernah ada indikasi bahwa janinku terlilit plasenta. :(

Apakah bayi yang terlilit tali pusar bisa lahir normal? 

Banyak yang berkata bahwa bayi yang terlilit tali pusar tidak bisa lahir normal, aku menepis anggapan itu. Aku percaya pada diriku, pada semua usaha dan doa yang telah kulakukan, pada semua orang yang telah mendukungku. Satu hal yang ada di pikiranku saat itu, aku tidak mau kalah oleh keadaan. Aku masih keras kepala. Bidan menyarankan untuk melakukan induksi, karena sampai pukul 12 malam bukaanku masih 4 menuju 5. Baiklah, tanpa pikir panjang aku menyanggupi, begitupun suami. Selang 10 menit cairan induksi diialirkan melalui infus (pertama kalinya dalam hidupku merasakan jarum infus), rasa sakit luar biasa menjalari tubuh. Tak seperti sebelumnya, sakitnya berlipat-lipat. Jam 1 dini hari bukaanku hampir lengkap, bidan dan asistennya menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, sementara aku ditunggui suami & ibu. Tepat jam 02.05 WIB dini hari, anak ke-2 kami lahir. Perempuan, dengan berat badan 3.1 Kg, PB 50 cm. Terlilit 1 tali pusar di lehernya. Alhamdulillah, aku berhasil lahiran normal. Allah sungguh Maha Luar Biasa. :)

Anak ke-2 kami, namanya Yuka. Kami ambil dari nama seorang Fisikawan ternama "Yukawa". Bukan suatu kebetulan, di usianya yang baru genap 2 bulan, dia harus ditinggal oleh ayahnya merantau ke negeri sakura. Dan sampai sekarang, usianya sudah 25 bulan. Dia tumbuh menjadi gadis kecil yang kuat, tegar, berani dan tak mudah putus asa. Sama seperti ketika masih dalam kandungan. Hanya dukungan dan doa yang bisa kami berikan, semoga dia tumbuh menjadi seorang wanita shalihah yang kuat dan amanah. ^^

- Tulisan ini didedikasikan untuk anak ke-2 kami, Yuka 💙

AeC

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-usuL Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya  Ismail a.s. membangun Ka'bah, mereka merasa ada banyak kekurangan di dalamnya. Pada mulanya Kaabah itu tidak mempunyai ruang dan pintu masuk. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail menyempurnakan bangunannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.