Langsung ke konten utama

2nd Anniversary

aku ingin menuliskan kisahku yang sederhana.
Tak ada yang istimewa dengannya, karena aku merasa sempurna saat bersamanya. tak ada kata mutiara ataupun petuah sakti untuk melukiskan betapa indahnya ceritaku dengannya. pagi yang hangat, sambil menghirup udara segar kota surabaya, mendung menggantung di langit, dan secangkir teh hangat yang membuat pikiranku penuh dengan inspirasi, dengan teman setiaku "si biru", juga dia yang dekat dihati (walau sedang tidak bersamaku), kumulai bingkai hari ini dengan sekelumit langkah-langkah yang terukir dihari lalu.


Tak ada lagi yang bisa kugambarkan tentangnya, karena aku sudah mengenalkannya di My 1st Anniversary. aku hanya akan menceritakan diriku sendiri. dan juga dia (mudah-mudahan gak ngelantur kemana-mana). sosok yang bagiku sederhana, selalu menikmati waktunya dengan agenda-agenda yang bahkan dia sendiri tidak mengerti mengapa waktunya harus dibagi seperti itu. sedangkan aku, sosok pemberontak yang tidak akan pernah mau berurusan dengan waktu. ini hidupku, dan aku hanya akan menikmatinya, denganNya, dengan mereka, terlebih denganmu. Sosok yang memiliki kepiawaian lebih daripadaku tentang hati, mampu mengerti meski aku tak menuliskannya, memahami meski aku tak mengisyaratkannya. sedangkan aku selalu dipenuhi dengan prasangka-prasangka yang karenanya aku sering tersiksa. perbedaan yang melenakan.

aku sering berusaha mencari kekurangan-kekurangan dan titik hitam padanya, tapi kurasa aku belum mampu menampakkannya. sampai sekarang. aku sering memaksakan kehendakku, dan aku tau dia juga berusaha keras mengikuti alurku, dan tetap baik padaku. aku tak pernah melihatnya muram seperti langit pagi ini, dia selalu dilingkupi oleh cahaya matahari. sedangkan hatiku, hanya diterangi oleh bintang setiap malam, yang terang hanya pada satu titik dan gelap disekitarnya. Sosok yang hangat, teduh, dan mampu membawa suasana biasa menjadi istimewa. kurasa aku tidak terlalu melebih-lebihkannya. Tapi memang aku dengannya berbeda.

Hari-hari yang lalu sempat aku berusaha mencari tulisan-tulisan, artikel-artikel, buku-buku tentang pribadi seorang lelaki. Dalam tulisan yang kubaca, aku hanya menjumpai aturan-aturan, dan bukan itu yang kuinginkan. Aku baru sadar, aku tidak memerlukan bacaan-bacaan seperti itu, karena hal itu malah membuat pikiranku terbelenggu oleh pakta orang lain, dan itu bukan aku. Akulah yang harus bisa memposisikan diriku padanya, mencari posisi dimana aku bisa berjalan seiring jalan dan waktunya. Waktu yang selalu dia puja. Aku mengerti.

Aku sedang berusaha memahami diriku sendiri, aku tidak pernah merasakan hangatnya cahaya yang diapancarkan padaku. karena aku selalu menganggap bahwa laki-laki itu memiliki hati yang berbeda dengan apa yang mereka pikirkan. Dan aku lebih percaya dengan apa yang mereka pikirkan. Itulah kelemahanku. Dulu, aku selalu menggunakan kelemahanku sebagai rahasia yang hanya untukku sendiri, namun sekarang aku akan bertanya saat aku mulai tidak mengerti. Aku meniti pikiran-pikiran orang lain yang bukan wilayahku, dan merasuki jiwa manusia dengan kegelapan. sepertinya aku ini orang jahat.

Hingga aku berumur 20tahun, pikiranku masih sering berkecamuk. Antara apa yang kupercayai dengan apa yang kulihat. semuanya sama sekali berbeda. Dan aku masih tetap fanatis dengan hal-hal yang menyangkut lelaki. Aku pernah berkata "Dasar Lelaki" padanya, dan itu membuatku merasa sangat berdosa. perasaan dosa yang tidak akan hilang hanya dengan membentangkan sajadahku dan membasahinya dengan airmata. Aku harus minta maaf padanya, satu hal yang sangat sulit kulakukan.

Satu hal yang sangat  berbeda antara aku dengannya adalah, dia pemaaf, dan aku sangat sulit untuk minta maaf. Dia penyabar, hingga aku tak bisa marah, terlalu lama. Mungkin. Sedikit banyak possesive, dan aku belum mengerti mengapa dia begitu. Apakah possesive itu wajar? aku tidak tau jawabannya. Tapi selama ini, aku nyaman saja dengan sikapnya yang possesive itu. Mungkin karena sudah terbiasa. ^^

2tahun ini bukan waktu yang mudah. Kebersamaan ini membuatku berpikir tak lama lagi aku akan pergi. Tapi tidak, aku punya pemikiran yang tak bisa kutuangkan dimanapun dan kemanapun, termasuk padanya. Aku akan membiarkan waktunya tanpaku suatu saat nanti. Aku tidak tau rencanaNya, tapi aku tau seperti apa yang aku inginkan. dan Dia akan memberiku toleransi atas pilihanku. "Cha..bi" <<-- panggilan yang kubuat untuknya, tanpa ada yang menyadari bahwa itu berasal dari kata arab yang berarti #&^(*@%. Dan lagi aku selalu tersenyum karena kata itu. Lucu ^^

Di akhir tulisanku aku ingin memberikan ribuan wirid sungkemku padanya. wirid syukurku yang tak kan pernah berhenti mengalir karenanya. Karena dia selalu ada dalam senangku, sedihku, pintaku, segalaku. Meskipun aku jarang bahkan hampir tidak pernah memimpikannya, namun aku yakin jibril menyampaikan doaku lewat mimpinya. Aku ingin mengajaknya ke lembah 'aqiq suatu saat nanti, tentu saja dengan semilir angin gurun yang damai dan wadi yang suci. Bukan hanya disini, tapi sekedar bekal bagiku yang musafir, menuju tahun ke-3. Mudah-mudahan Dia Sang Penguasa menggenggam tanganku. amin.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal-usuL Hajar Aswad

Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya  Ismail a.s. membangun Ka'bah, mereka merasa ada banyak kekurangan di dalamnya. Pada mulanya Kaabah itu tidak mempunyai ruang dan pintu masuk. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail menyempurnakan bangunannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.